1. PENDAHULUAN
Sebuah
keluarga datang ke klinik untuk berkonsultasi. Anak perempuan mereka berumur 20
bulan masih menyusu ASI. Orangtua ingin pada saat anak berumur 24 bulan, sudah
berhenti menyusu ASI. Namun, orangtua ingin proses penyapihan berlangsung
dengan bertahap dengan efek trauma yang minimal.
Sekarang,
anak ini masih menyusu ASI kurang lebih 6 kali sehari. Biasanya terjadi saat anak
bangun tidur, setelah makan snack pagi, akan tidur siang, menjelang malam, akan
tidur malam dan tengah malam saat tidur. Anak akan mulai menangis, berteriak
dan meronta jika dia meminta ASI dan tidak langsung diberikan.
Ibu
adalah seorang ibu rumah tangga yang setiap saat ada di rumah. Orang lain yang
sering berada di rumah adalah asisten rumah tangga. Eyang, oom dan tante sering
berkunjung, tetapi tidak secara rutin. Ayah biasanya ada di rumah saat liburan
dan malam hari.
2. IDENTIFIKASI
TARGET PERILAKU
a.
TARGET PERILAKU: Berhenti menyusu ASI.
b.
DEFINISI PERILAKU:
Saat anak berusia 2 tahun, anak sudah
berhenti menyusu ASI langsung dari ibunya secara sukarela. Orang yang menjadi
kunci penting dalam pembentukan perilaku ini adalah ibu. Orang lain yang
membantu terlaksananya program ini antara lain: ayah, asisten rumah tangga,
anggota keluarga lainnya (eyang, tante dan
oom).
Jangka waktu tercapainya program
modifikasi perilaku ini selama 4 bulan. Dimulai dari anak berusia 20 bulan, dan
diharapkan saat anak berusia 24 bulan target perilaku yang diinginkan sudah
tercapai. Hal ini dilakukan secara bertahap. Tiap bulannya akan berbeda
konsekuensinya sesuai dengan proses hilangnya
perilaku menyusu ASI.
Masalah yang akan muncul yang mungkin
mengganggu proses perubahan perilaku, seperti: anak mengamuk, anak atau ibu
sakit dan kurangnya dukungan orang sekitar.
3. BASELINE
a.
METODE ASSESMENT: Wawancara dengan orangtua anak
dan observasi langsung interaksi ibu dan anak saat jam menyusui.
b.
SASARAN: Anak dengan sukarela berhenti menyusu
dari ibunya pada saat dia berusia 2 tahun.
c.
WAKTU DAN TEMPAT: Dimana saja dan kapan saja,
terutama di rumah.
d.
MATERI PERTANYAAN: Ada di lampiran.
4. PROGRAM
a.
KONSEKUENSI YANG DIBERIKAN
1)Reinforcement: pujian,
pelukan, gendongan, tontonan film yang disukai anak, makanan kecil dan minuman kesukaan
anak.
2)Punishment: time out (
dijauhkan dari ibu).
b.
TEKNIK PELAKSANAAN PROGRAM
Tahap awal pelaksanaan program adalah
membuat kesepakatan antara anak dan orangtuanya. Anak diberi pengertian kalau
mulai saat ini harus mengurangi kegiatan menyusu ASI. Memberi pengertian
tentang berhentinya kegiatan menyusu ASI harus dilakukan berkali-kali agar anak
ingat dan makin mengerti tentang prosesnya. Asisten rumah tangga dan anggota
keluarga lainnya juga harus diberi arahan dan batasan dalam membantu
keberhasilan program modifikasi perilaku ini.
Dimulai dari menghilangkan kegiatan
menyusu di tempat umum. Kalau sebelumnya bisa
menyusui dimana saja, anak diberi pengertian untuk menyusu di tempat
yang lebih tertutup atau tersendiri. Dengan kesepakatan ini juga orangtua
mengurangi atau kegiatan di luar rumah pada saat jam-jam menyusu anak untuk
menghindari anak menjadi rewel.
Peran ayah dalam program ini sama
besarnya dengan keberhasilan peran ayah dalam membantu proses menyusui anak
dulu. Hal-hal yang bisa dilakukan adalah mengalihkan perhatian anak pada waktu
anak biasa menyusu ASI. Jika ayah tidak ada, bisa digantikan dengan asisten
rumah tangga atau anggota keluarga lainnya.
Tahap berikutnya adalah menggunakan
teknik penjadwalan program. Continous reinforcement dapat digunakan pada
program ini. Setiap perilaku tidak meminta menyusu ASI akan langsung diberikan
reinforcer. Pemberi penghargaan paling berpengaruh jika didapatkan dari ibu,
namun dukungan positif dari orang sekitar juga dapat meningkatkan perilaku
tidak menyusu ASI pada anak juga.
Setelah beberapa waktu perilaku tidak
menyusu di tempat umum dapat terbentuk secara konsisten, dimulailah jadwal
berikutnya, yaitu tidak menyusu pada siang hari. Mulai dari bangun tidur pagi
hingga nanti bersiap tidur malam, tidak ada kegiatan menyusu ASI lagi. Dalam
tahap ini, mulai disiapkan hal-hal yang dapat mengalihkan anak dalam minta
menyusu ASI. Misalnya: kegiatan belajar sambil main dan jumlah makanan ringan
sebagai selingan makanan utama ditingkatkan jumlahnya. Hal ini dilakukan untuk
mengalihkan perhatian anak dan anak lebih kenyang sehingga tidak perlu menyusu
ASI lagi. Jam yang paling mungkin terjadi anak mengamuk adalah saat anak mau
tidur siang. Pembacaan cerita atau tidur sambil dipeluk dapat membuat anak
tidak meminta menyusu ASI namun tetap membuat anak nyaman.
Jika tahap ini sudah berhasil terjadi
beberapa waktu, jadwal modifikasi perilaku ditingkatkan lagi. Tahap berikutnya
adalah menghilangkan kegiatan menyusu ASI saat mau tidur malam. Hal yang dapat
dilakukan hamper sama dengan pada waktu mau tidur siang. Lebih baik anak dalam
keadaan kenyang dan tidur dalam pelukan dan pembacaan cerita akan membantu
dalam proses perubahan perilaku. Mengganti menyusu ASI dengan minum dari tempat
minum kesukaan dapat membantu menghilangkan haus anak dan mengalihkan perhatian
dari menyusu ibu.
Tahap terakhir adalah penghilangan
kegiatan menyusu pada tengah malam. Hal ini biasanya paling sulit dilakukan
karena anak dalam keadaan tidur. Perilaku anak yang mungkin muncul adalah
temper tantrum pada tengah malam. Pada saat itu, peran ayah makin besar. Ayah
akan membantu meredakan tantrumnya dan membujuk anak untuk mau minum minuman lain
selain ASI. Anak bisa juga dibujuk minum dari tempat minum kesukaannya sehingga
makin hilang perilaku menyusu ASInya.
c.
PENJADWALAN
BULAN PERTAMA
Waktu dan Tempat
|
Kegiatan
|
Respon
|
Tipe reinforcer/ punishment
|
Keterangan
|
Kapan saja saat di luar rumah
|
Bepergian ke tempat umum atau rumah orang lain
|
-main atau makan
-minta menyusu
|
-diberi makanan atau minuman yang disukai
-digendong oleh orang lain
Menggunakan tipe reinforcer variable interval.
|
Anak harus menunggu untuk menyusu ASI saat pulang
ke rumah atau mencari tempat yang lebih pribadi, misal di mobil atau kamar
menyusui. Waktu menyusui pun harus dibatasi tidak lebih dari 15 menit.
|
BULAN KEDUA
Waktu
|
Kegiatan
|
Respon
|
Tipe reinforcer/ punishment
|
Keterangan
|
06.00-07.00
|
Bangun tidur
|
-langsung beranjak bangun
-minta menyusu
|
-diberi pelukan / gendongan dan ciuman
-langsung ditinggal keluar kamar
Menggunakan continous reinforcer dan time-out.
|
Saat bangun tidur, disiapkan minuman lain
pengganti ASI. Jika anak masih merengek minta, ditinggalkan keluar dulu selama
beberapa menit atau sampai anak berhenti merengek.
|
09.00-10.00
|
Setelah makan snack pagi
|
-langsung main
-minta menyusu
|
-ditemani main atau menonton film
-ditinggalkan untuk main bersama orang lain
Menggunakan continous reinforcer.
|
Walaupun anak sudah kenyang, ada saat menyusu
sebagai hidangan penutup. Oleh karena itu, perhatian anak lebih baik
dialihkan oleh main.
|
12.00-13.00
|
Mau tidur siang
|
-mau langsung tidur
-minta menyusu sebelum tidur
|
-dibacakan buku cerita dan tidur sambil dipeluk
Menggunakan tipe reinforcer variabel interval.
|
Sebelum tidur minum minuman kesukaan anak dari
tempat minum favorit. Waktu tergantung sampai anak tertidur.
|
BULAN KETIGA
Waktu
|
Kegiatan
|
Respon
|
Tipe reinforcer/ punishment
|
Keterangan
|
18.00-19.00
|
Setelah makan malam
|
-main atau menonton tv
-minta menyusu
|
-menonton film atau main-mainan favorit
-ditinggalkan bermain bersama orang lain
Menggunakan continous reinforcer dan time-out.
|
Perhatian anak dialihkan oleh mainan dan menonton
tv.
|
20.00-21.00
|
Mau tidur malam
|
-mau langsung tidur
-minta menyusu
|
-dibacakan cerita atau dinyanyikan lagu sebelum
tidur sambil dipeluk
-digendong sama orang lain, dijauhkan dari ibu.
Menggunakan tipe reinforcer variabel interval dan
time-out.
|
Anak dibujuk kalau haus minum dari tempat minum kesukaan.
Dibacakan cerita yang menarik dan dinyanyikan lagu nina bobo.
|
BULAN KEEMPAT
Waktu
|
Kegiatan
|
Respon
|
Tipe reinforcer/ punishment
|
Keterangan
|
02.00-04.00
|
Bangun tengah malam
|
-bangun, mau minum
-minta menyusu dan mengamuk
|
-diberi minuman kesukaan dari tempat minum
favorit sambil dipeluk
-digendong oleh orang lain sampai tenang
Menggunakan tipe reinforcer variabel interval dan
time-out.
|
Jika anak sampai mengamuk, ditenangkan dulu
dibantu oleh orang lain. Jika sudah tenang bisa dipeluk atau digendong ibu.
|
Semoga bisa membantu :)
lengkap dan berstruktur sekali tulisannya mbak, keren mbak
ReplyDeletehihi namanya juga tugas kuliah. kebetulan dapet kasus menarik. makasih ya mak :)
DeleteWuih.. bahan referensi lagi neh. makasih banyak mak, sharingnya. bisa jadi panduan suatu saat kalo saya sudah menikah, hihi
ReplyDeletesalam damai, ^_^
wah hebat, udah banyak bekal sebelumnya.. makasih ya sudah mampir..
Delete