Sup Bunga Matahari

Pagi-pagi kebangun dengan tenggorokan gatal. Kok flu ini gak kunjung sembuh ya. Batuk dan gatel tenggorokan terus-terusan aja. Nah, udah kebayang deh pengen makan yang berkuah panas.

Tadinya cuma mau bikin sup ayam biasa, tapi gara-gara ada pelantikan Presiden baru malah jadi inget sup unik khas kota asal Presiden. Yaitu, sup bunga matahari. Akhirnya browsing deh. Dan seperti biasa kalau makanan Indonesia, nyontek resep mbak Diah Didi deh yang udah jago.

Bahan-bahan:

Telur, dikocok dengan garam sedikit

Ayam cincang (sepasang dada tanpa tulang)

1/4 kg Udang kupas cincang

2 sdm tepung tapioka

2 siung bawang putih, haluskan

Garam, kaldu bubuk, pala bubuk, gula disesuaikan selera

Wortel parut

Jagung manis pipil

Jamur kuping, iris tipis

Cara membuat:

Campur ayam cincang, udang, tepung tapioka, bawang putih dan bumbu-bumbu hingga rata.

Telur didadar rata, jangan terlalu tipis. 1 telur jadi 1 telur dadar.

Untuk membentuk seperti mangkok, pakai loyang pie kecil. Taruh telur dadar sebagai dasar. Susun campuran ayam dan udang. Lalu susun di pinggir wortel parut, memutar. Setelah itu lapisan kedua diberi jamur kuping. Jagung manis ditaruh di paling tengah.

Setelah itu kukus dalam dandang hingga campuran ayam dan udang matang. Keluarkan dari cetakan dan taruh di piring yang cekung.

Kuah sup:

3 siung bawang putih, haluskan

Garam, gula, merica

Panaskan air dalam panci. Masukkan bawang putih halus dan bumbu-bumbu disesuaikan selera. Tuang kuah di bawah bunga matahari.

Buat anak-anak gak pakai jamur kuping.